Sabtu, 22 Mei 2010

Menjaga Kebersamaan dan Kekompakan di Lingkungan RT/RW

FORUM RT/RW 022 PERUM.WAHANA HARAPAN DESA SETIA ASIH
KECAMATAN TARUMA JAYA
BEKASI UTARA 17215





Mejaga Kebersamaan dan Kekompakan di Lingkungan RT / RW

Keberhasilan Negara menciptakan suatu harmoni kehidupan sosial yang baik di tengah masyarakat tidak dapat dilepaskan dari partisipasi setiap warga di lingkungan tempat dimana ia tinggal. Namun keberhasilan setiap warga untuk menghadirkan indahnya kebersamaan di lingkungan mereka juga tidak mudah dilakukan bila jajaran pengurus di struktur RT/RW tidak berfungsi sebagai moderator facilitator dan pelayanan yang baik bagi masyarakatnya.
Para pengurus di lingkungan RT/RW diangkat dan dipilih secara langsung oleh warganya. Ini berbeda dengan pejabat yang berada di struktur Kelurahan dan Kecamatan yang berstatus sebagai pegawai Negeri dan digaji oleh pemerintah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jabatan di struktur RT/RW yang paling dominan sesungguhnya adalah pelayanan sosial kemasyarakatan. Namun peran mereka sebagai pengurus pada level tersebut yang bersinggungan langsung dengan masyarakat menjadi sangat urgen membantu suksesnya kinerja pemerintah di Kelurahan dan Kecamatan, walau mereka tidak mendapatkan gaji memadai sebagai wakil pemerintah.
Fungsi pengurus di struktur RT/RW yang tampak sederhana dan terkesan kerja sosial. Namun bila peran tersebut dilakukan secara optimal disertai proses pendampingan dan arahan dari Kelurahan atau Kecamatan, maka kerja sederhana itu akan menciptakan keseimbangan sosial yang dahsyat. Karena disinilah sesungguhnya ujung tombak sukses membangun harmoni sosial yang mantap sekaligus sebagai ruang implementasi nilai-nilai budaya Timur yang saat ini mulai ditinggalkan; gotong royong, tolong-menolong, tenggang rasa, toleransi, hormat menghomati dan lain sebagainya. Pada prinsipnya adalah membangun kebersamaan yang indah untuk dinikmati oleh setiap warga.
Sebagai seorang warga yang tinggal di salah satu lingkungan RT/RW wilayah Perum. Wahana Harapan Bekasi Utara, saya ingin memberikan apresiasi yang tinggi kepada pejabat RT/RW yang hingga saat ini tidak hanya sekedar menjalankan fungsi dan perannya sebagai perpanjangan tangan pemerintah, tapi juga sebagai mederator dan fasilitator (penggerak) berbagai kegiatan yang tumbuh subur di tengah masyarakat. Sejumlah bukti perlu saya kemukakan untuk memperkuat alasan tersebut:
a. Terselenggaranya roda kepemerintahan tingkat RT/RW.
b. Terjalinnya komunikasi dan kerja sama yang baik antara pengurus tingkat RT dan RW.
c. Nampaknya indikasi dan perubahan untuk memajukan lingkungan baik tingkat RT maupun tingkat RW.
d. Suport yang diikuti oleh peran serta masyarakat yang kian meningkat dalam rangka melaksanakan program-program yang telah di canangkan oleh pengurus RT dan RW dilingkungan Perum. Wahana Harapan.
e. Banyaknya kegiatan-kegiatan yang positif serta domokratif yang mengedepankan jiwa sosoalisme dari pengurus RT/RW sampai dengan level warga, itu membuktikan bahwa dari sejak mulai di bentuknya kepengurusan tingkat RT/RW kurang lebih pada tahun 1996 di lingkungan Perum. Wahana Harapan Ds. Setia Asih Kec. Taruma Jaya Bekasi Utara.
Itulah sekilas apresiasi saya kepada pengurus RT/RW Perum.Wahana Harapan pada umumnya dan saya juga memberikan apresiasi serta ucapan terima kasih kepada Bp. Budi Pornomo SE mantan ketua RW022 (ketua Rw yang I) di lingkungan RW 022 Perum. Wahana Harapan.


Disusun oleh: CAMMAT[triscam.blogspot.com]
Email: sutrisno4444@ymail.com
Kirim saran dan masukan kepada kami di:
http://www.triscam.blogspot.com / www.gang-bocor.hostei.com
Diambil dari berbagai sumber.

Kamis, 20 Mei 2010

HAKEKAT SEORANG PEMIMPIN

Hakikat Kepemimpinan

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat selalu membutuhkan adanya
pemimpin. Di dalam kehidupan rumah tangga diperlukan adanya
pemimpin atau kepala Keluarga. Di sebuah Negara ada Presidennya.

Ini semua menunjukkan betapa penting kedudukan pemimpin dalam suatu
masyarakat, baik dalam skala yang kecil apalagi skala yang besar.

Dari pengantar di atas, terasa dan terbayang sekali betapa dalam
pandangan terhadap "pemimpin" yang mempunyai kedudukan yang sangat
penting, karenanya siapa saja yang menjadi pemimpin tidak boleh
dan jangan sampai menyalahgunakan kepemimpinannya untuk hal-hal yang
tidak benar.

Karena itu, para pemimpin dan orang-orang yang dipimpin harus memahami
hakikat kepemimpinan dalam pandangan yang mendalam sbb :

1. Tangung Jawab, Bukan Keistimewaan.

Ketika seseorang diangkat atau ditunjuk untuk memimpin suatu lembaga
atau institusi, maka ia sebenarnya mengemban tanggung jawab yang besar
sebagai seorang pemimpin yang harus mampu mempertanggung jawabkannya,.

Bukan hanya dihadapan manusia tapi juga dihadapan Allah. Oleh karena
itu, jabatan dalam semua level atau tingkatan bukanlah suatu
keistimewaan sehingga seorang pemimpin atau pejabat tidak boleh
merasa menjadi manusia yang istimewa sehingga ia merasa harus
diistimewakan dan ia sangat marah bila orang lain tidak
mengistimewakan dirinya.

2. Pengorbanan, Bukan Fasilitas

Menjadi pemimpin atau pejabat bukanlah untuk menikmati kemewahan atau
kesenangan hidup dengan berbagai fasilitas duniawi yang menyenangkan,
tapi justru ia harus mau berkorban dan menunjukkan pengorbanan, apalagi
ketika masyarakat yang dipimpinnya berada dalam kondisi sulit dan
sangat sulit.

Karena itu menjadi terasa aneh bila dalam anggaran belanja negara atau
propinsi dan tingkatan yang dibawahnya terdapat anggaran dalam
puluhan bahkan ratusan juta untuk membeli pakaian bagi para pejabat,
padahal ia sudah mampu membeli pakaian dengan harga yang mahal
sekalipun dengan uangnya sendiri sebelum ia menjadi pemimpin atau pejabat.

3. Kerja Keras, Bukan Santai.

Para pemimpin mendapat tanggung jawab yang besar untuk menghadapi dan
mengatasi berbagai persoalan yang menghantui masyarakat yang
dipimpinnya untuk selanjutnya mengarahkan kehidupan masyarakat untuk
bisa menjalani kehidupan yang baik dan benar serta mencapai kemajuan dan
kesejahteraan.

Untuk itu, para pemimpin dituntut bekerja keras dengan penuh kesungguhan
dan optimisme.

4. Melayani, Bukan Sewenang-Wenang.

Pemimpin adalah pelayan bagi orang yang dipimpinnya, karena itu menjadi
pemimpin atau pejabat berarti mendapatkan kewenangan yang besar untuk
bisa melayani masyarakat dengan pelayanan yang lebih baik dari pemimpin
sebelumnya

Oleh karena itu, setiap pemimpin harus memiliki visi dan misi pelayanan
terhadap orang-orang yang dipimpinnya guna meningkatkan kesejahteraan
hidup, ini berarti tidak ada keinginan sedikitpun untuk membohongin
rakyatnya apalagi menjual rakyat, berbicara atas nama rakyat atau
kepentingan rakyat padahal sebenarnya untuk kepentingan diri, keluarga
atau golongannya.
Bila pemimpin seperti ini terdapat dalam kehidupan kita, maka ini adalah
pengkhianatan yang paling besar.

5. Keteladanan dan Kepeloporan, Bukan Pengekor.

Dalam segala bentuk kebaikan, seorang pemimpin seharusnya menjadi
teladan dan pelopor, bukan malah menjadi pengekor yang tidak memiliki
sikap terhadap nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Ketika seorang pemimpin
menyerukan kejujuran kepada rakyat yang dipimpinnya, maka ia telah
menunjukkan kejujuran itu. Ketika ia menyerukan hidup sederhana dalam
soal materi, maka ia tunjukkan kesederhanaan bukan malah kemewahan.
Masyarakat sangat menuntut adanya pemimpin yang bisa menjadi pelopor
dan teladan dalam kebaikan dan kebenaran..

Dari penjelasan di atas, kita bisa menyadari betapa penting kedudukan
pemimpin bagi suatu masyarakat, karenanya jangan sampai kita salah
memilih pemimpin, baik dalam tingkatan yang paling rendah seperti
kepala rumah tanggai, ketua RT, pengurus masjid, lurah dan camat apalagi
sampai tingkat tinggi seperti anggota parlemen, bupati atau walikota,
gubernur, menteri dan presiden.

Karena itu, orang-orang yang sudah terbukti tidak mampu memimpin,
menyalahgunakan kepemimpinan untuk misi yang tidak benar dan orang-orang
yang kita ragukan untuk bisa memimpin dengan baik dan kearah kebaikan,
tidak layak untuk kita percayakan menjadi pemimpin.

Oleh: D.B Soetrisno

Sumber:
http://www.gsn-soeki.com/wouw/

Rabu, 19 Mei 2010

QS. Al Baqarah:286

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (QS. Al Baqarah:286)

MOTIVASI DALAM HIDUP SETIOAP ORANG

Mencapai potensi hidup yang maksimal

Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir,
rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai
kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri.
Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang
sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.

Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :

* Langkah pertama adalah perluas wawasan. Anda harus memandang kehidupan ini
dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi.
Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih.
Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu,
meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap
aspek kehidupanmu.

* Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat. Itu artinya Anda harus
melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda.
Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang
dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan
tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan
pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri

* Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu.
Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia
berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia
akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu.
Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan.
Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran.

* Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi...
Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya
dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai
trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini.
Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu
selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang.

* Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun
Kita harus bersikap :" Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi
tetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana." Kita semua menghadapi
tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datang
menyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup
berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam.


* Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita. Salah satu tantangan terbesar
yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri.
Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita,
Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita,
namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri.
Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan
apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.

* Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini. Anda tidak harus menunggu
sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan
sampai Anda mencapai semua sasaranmu. Tuhan ingin Anda berbahagia apapun kondisimu,
sekarang juga !



( Dikutip dari : Mencapai potensi hidup yang maksimal by Joel Osteen)

Ten Dollar

Ten Dollar